Jalan Raya Serpong yang Berlubang
Sebagai kota baru, Tangsel Selatan menghadapi banyak tantangan. Termasuk potensi infrastruktur jalan. Sebagian besar jalan utama di Tangerang Selatan terkena dampaknya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tansel, Adolf Nicholas Maland, kepada Radar Banten awal Juni tahun lalu mengatakan sekitar 30% jalan Tansel saat ini rusak.
Di Tansel, jalan milik negara sudah diperbaiki sepanjang 137,77 kilometer, karena proyek perbaikan masih di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang. Dinas Pekerjaan Umum sendiri menargetkan perbaikan jalan rusak di beberapa tempat pada 2010.
Beberapa waypoint yang terdampak adalah Jalan Victor, jembatan sepanjang 1,1 kilometer yang saat ini akan dilelang, Jalan Serwa Indah Pondok Pinda, Siputat, Jalan Siliwangi, Pamulung. Sedangkan jalan nasional (Siputat Bagore) sepanjang 19,6 kilometer seperti Jalan Raya Devi Sartika, Jalan Air Juanda, dan Jalan Martadinata berada di bawah kendali pemerintah pusat.
Jalan daerah Jalan Raya Siput-Pamulung-Serpong adalah Jalan Pamulung II, Jalan Serwa, Jalan Pondok Kakang dan Pospeptic Serpong yang berada di bawah Pemerintah Provinsi Banten. “Kami masih komunikasi dengan Pemkab Tangrong untuk perbaikan Jalan Tangsil,” kata Adolf.
Namun, berdasarkan hasil penyelidikan dan pemantauan intensif Dinas Pekerjaan Umum Tangsil Selatan, kata Adolf, sekitar 30 persen jalan di Tangsil rusak. Jalan yang sebelumnya beraspal dan beton ini kembali diguyur hujan dan lalu lintas padat.
Selama ini, beberapa ruas jalan mengalami kerusakan, terutama di Kabupaten Serpong. Jalan yang terkena dampak termasuk Jalan Raya Serpong Road, Rumah Sakit Ashhoperin dan Jalan Payangkara.
Jalan Raya Serpong berlubang sejak bulan lalu. Situs ini berisi setidaknya dua kawah besar dan banyak kawah kecil dari Rumah Sakit Ashhoperin hingga Serpong World Trade Center. Jalan rusak ini menyebabkan kemacetan lalu lintas pada jam sibuk.
“Pengeboran memang jadi masalah. Selama ini belum ada perbaikan dari dinas terkait,” kata Ravi, warga sekitar.
Tak hanya macet, jalan berlubang di Jalan Raya Serpong juga bisa menyebabkan kecelakaan. Jalan berlubang kurang terlihat pada malam hari, saat jalanan sepi dan pengendara motor serta pengendara sepeda motor melaju kencang. Jika Anda terjebak, meskipun lubangnya kecil, Anda mungkin akan terjebak atau kesulitan mengemudi.
Mereka yang mengalami situasi ini sebaiknya berhati-hati. Lubang itu pasti berbahaya. Akan lebih baik jika perusahaan yang terlibat segera memperbaiki hal tersebut. Jangan memberi terlalu banyak.
Pada AdInfo edisi Agustus 2008, ada artikel tentang perbaikan jalan di Kabupaten Tangerang. Kabupaten Sarpong sendiri Tim Pelaksana Teknis (UPT) III. Setiap UPT mendapat alokasi dana perbaikan jalan €300 juta.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tansel, Adolf Nicholas Maland, kepada Radar Banten awal Juni tahun lalu mengatakan sekitar 30% jalan Tansel saat ini rusak.
Di Tansel, jalan milik negara sudah diperbaiki sepanjang 137,77 kilometer, karena proyek perbaikan masih di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tangerang. Dinas Pekerjaan Umum sendiri menargetkan perbaikan jalan rusak di beberapa tempat pada 2010.
Beberapa waypoint yang terdampak adalah Jalan Victor, jembatan sepanjang 1,1 kilometer yang saat ini akan dilelang, Jalan Serwa Indah Pondok Pinda, Siputat, Jalan Siliwangi, Pamulung. Sedangkan jalan nasional (Siputat Bagore) sepanjang 19,6 kilometer seperti Jalan Raya Devi Sartika, Jalan Air Juanda, dan Jalan Martadinata berada di bawah kendali pemerintah pusat.
Jalan daerah Jalan Raya Siput-Pamulung-Serpong adalah Jalan Pamulung II, Jalan Serwa, Jalan Pondok Kakang dan Pospeptic Serpong yang berada di bawah Pemerintah Provinsi Banten. “Kami masih komunikasi dengan Pemkab Tangrong untuk perbaikan Jalan Tangsil,” kata Adolf.
Namun, berdasarkan hasil penyelidikan dan pemantauan intensif Dinas Pekerjaan Umum Tangsil Selatan, kata Adolf, sekitar 30 persen jalan di Tangsil rusak. Jalan yang sebelumnya beraspal dan beton ini kembali diguyur hujan dan lalu lintas padat.
Selama ini, beberapa ruas jalan mengalami kerusakan, terutama di Kabupaten Serpong. Jalan yang terkena dampak termasuk Jalan Raya Serpong Road, Rumah Sakit Ashhoperin dan Jalan Payangkara.
Jalan Raya Serpong berlubang sejak bulan lalu. Situs ini berisi setidaknya dua kawah besar dan banyak kawah kecil dari Rumah Sakit Ashhoperin hingga Serpong World Trade Center. Jalan rusak ini menyebabkan kemacetan lalu lintas pada jam sibuk.
“Pengeboran memang jadi masalah. Selama ini belum ada perbaikan dari dinas terkait,” kata Ravi, warga sekitar.
Tak hanya macet, jalan berlubang di Jalan Raya Serpong juga bisa menyebabkan kecelakaan. Jalan berlubang kurang terlihat pada malam hari, saat jalanan sepi dan pengendara motor serta pengendara sepeda motor melaju kencang. Jika Anda terjebak, meskipun lubangnya kecil, Anda mungkin akan terjebak atau kesulitan mengemudi.
Mereka yang mengalami situasi ini sebaiknya berhati-hati. Lubang itu pasti berbahaya. Akan lebih baik jika perusahaan yang terlibat segera memperbaiki hal tersebut. Jangan memberi terlalu banyak.
Pada AdInfo edisi Agustus 2008, ada artikel tentang perbaikan jalan di Kabupaten Tangerang. Kabupaten Sarpong sendiri Tim Pelaksana Teknis (UPT) III. Setiap UPT mendapat alokasi dana perbaikan jalan €300 juta.
0 Response to "Jalan Raya Serpong yang Berlubang"
Posting Komentar