Menentukan Jurusan Studi di Perguruan Tinggi
_264x229.jpg)
Bagi anak-anak yang sudah mengetahui bakat dan minatnya serta terbiasa mengambil keputusan sendiri, tidak ada masalah dalam memilih profesi. Permasalahan pada saat ini adalah banyak siswa SMA yang sulit mengambil keputusan karena tidak mengetahui bakat dan minatnya, dan banyak dari mereka yang belum menyadari potensi dirinya, bahkan belum terbiasa mengambil keputusan sendiri. . . Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkait dengan kebutuhan mereka sehingga mereka bingung dalam memilih jurusan dan kuliah.
Belum lagi gaya nongkrong bareng temen jadi punya temen udah kenal pas kuliah atau kejar cewek. Selain itu, terjadi kebingungan di kalangan siswa mengenai posisi orang tua yang memaksa anaknya untuk memilih mata pelajaran yang diputuskan oleh orang tua, bukan kebutuhan dan minat anak.
Banyak orang berpikir bahwa Anda harus memilih jurusan yang mudah (mudah masuk dan mudah lulus) untuk mendapatkan gaji yang besar tergantung minat atau kebutuhan Anda.
Tentunya sikap ini harus direvisi, karena memilih spesialis bukanlah tugas yang mudah. Saat memilih jurusan, siswa harus mempertimbangkan banyak faktor seperti keterampilan, minat, bakat, kepribadian, dll. Pilihan profesi yang salah akan sangat mempengaruhi kehidupan anak di masa depan.
Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan minat, keterampilan dan kemampuan merupakan pengalaman yang sangat tidak menyenangkan, apalagi jika bukan untuk kepentingan anak, melainkan karena tekanan orang tua. Karena pikiran sudah tersumbat secara emosional, sulit untuk mencerna materi.
Pada saat yang sama, memilih spesialis atas saran teman atau sekadar bergabung, meskipun tidak berdasarkan keuntungan pribadi, memiliki efek psikologis, yaitu penolakan terhadap tekanan, penurunan konsentrasi, dan kemampuan bertarung. Apalagi jika pelajarannya sangat sulit, akan ada lebih banyak masalah yang dapat menyebabkan bahaya menghentikan pelajaran di tengah jalan.
Sepanjang jalan, masalah akademik yang dapat terjadi dengan pilihan yang salah termasuk kinerja akademik yang buruk, mengulang beberapa mata kuliah, kesulitan memahami materi, dan banyak lagi. Juga, memilih jurusan yang salah dapat memengaruhi studi dan kehadiran Anda. Semakin Anda tidak kuliah, semakin sulit bagi Anda untuk belajar, Anda tidak suka kuliah, Anda ketinggalan kelas. Bahkan, tingkat ketersediaan mempengaruhi nilai.
Saat memilih spesialis, peran orang tua yang mendukung anak dalam pilihan dan gaya hidup sangat penting. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa ketika anak beranjak remaja, kedudukan orang tua tidak lagi sama seperti dulu, melainkan sahabat. Orang tua dapat menjadi tempat yang nyaman untuk berbicara dan memberikan saran tanpa khawatir bahwa mereka tidak memiliki suara.
Selain itu, orang tua sebaiknya mengecek apa motivasi anak memilih profesi yang diinginkan. Mintalah anak-anak untuk mengeksplorasi motivasi dan alasan memilih untuk berenang. Dengan komunikasi yang positif tersebut, anak dapat bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Dan semoga anak itu bisa mendapatkan nilai terbaik di perguruan tinggi.
0 Response to "Menentukan Jurusan Studi di Perguruan Tinggi"
Posting Komentar