Yuk.. Kita Dansa - Pilih Latin atau Ballroom Standar
Tarian tersebut merupakan bentuk tarian yang sudah mendunia berkat budaya barat. Gerakan-gerakan indah penuh pesona menjadi ciri yang sangat kentara dari tarian tersebut. Dan kini tari sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup manusia di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Menurut laman Wikipedia, tari dikatakan sebagai gerakan tubuh ritmis yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk tujuan sosial, mengungkapkan perasaan, niat, dan pikiran. Disebut iringan tari, bunyi-bunyian tersebut mengatur gerak penari dan menguatkan makna yang ingin disampaikan.
Gerakan menari berbeda dengan gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau berolahraga. Berdasarkan jenisnya, tarian dibagi menjadi tarian rakyat, tarian klasik, dan tarian modern. Tarian tersebut merupakan tarian asal budaya Barat yang dibawakan oleh pasangan pria dan wanita yang bergandengan tangan atau berciuman, diiringi musik.
Menari adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lain untuk menemani Anda. Hampir semua jenis tarian memiliki sejarah sosialnya masing-masing. Waltz lambat menjadi populer di kalangan bangsawan Eropa pada pertengahan abad ke-17. Waltz lambat yang romantis adalah "keturunan" dari waltz Wina yang lebih cepat. Tempo 3/4 yang sebelumnya digunakan melambat saat penulis lagu balada berbicara tentang kisah cinta. Keanggunan waltz lagu tersebut sangat mirip dengan Tennessee Waltz yang pertama kali dinyanyikan oleh penyanyi Tom Jones.
Tarian ini terdiri dari dua tarian populer, tarian Amerika Latin dan tarian ballroom standar. Tarian latin seperti Cha Cha, Rumba, Samba, Jive dan Paso Double. Sedangkan yang disebut ballroom standar (standard ballroom) meliputi waltz, romance, slow foxtrot, fast vietnam waltz dan tango.
rumah dansa
Penyebaran tarian asing di Indonesia juga mempengaruhi tarian tradisional yang kemudian diadopsi menjadi tarian baris.
Yang sangat populer saat ini dan bahkan mungkin membuat sebagian orang bosan melihatnya adalah poco-poco. Poco Poco, Sajojo, Serampang Dua Belas menjadi populer di lantai dansa. Khusus untuk yang terakhir, Serampang Dua Belas mulai menari di lantai dansa sementara Siti Nurhaliza penyanyi terkenal dari Malaysia menyanyikan Cindai dengan ketukan Melayu. Sajojo sekarang dari Indonesia Timur.
Pecinta tari dari komunitas kami bisa mengunjungi Ruko's Golden Boulevard, BSD Dance House. Pada dasarnya rumah tari ini adalah tempat belajar menari. "Bagi yang ingin menari, Danshuis adalah tempat yang tepat," ujar manajer Danshuis Theresia Anita.
Seperti yang dijelaskan Anita, Rumah Dansa menawarkan kelas tari dalam kategori standar tari Latin dan tari Ballroom. Untuk tarian Amerika Latin, Anda dapat memilih dari Rumba, Cha Cha, Jive, Samba, dan Salsa. Tarian standar meliputi waltz, tango, foxtrot, langkah cepat, dan waltz cepat.
“Saat ini, menari sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Dengan menari, kita juga bisa bergerak sambil menari,” tambah Anita dengan tegas.
Kelas tari di Rumah Bun Pari tersedia untuk semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. "Semua orang belajar di Danshuis," kata Anita lagi.
Namun Anita juga mengatakan bahwa banyak anak muda yang menganggap menari sebagai “aktivitas” orang tuanya. Ini tidak seperti ini. “Semua orang bisa menari. Tapi banyak anak muda kita yang penglihatannya kurang baik. Dia pikir menari hanya untuk orang tua. Itu tidak sesuai dengan kenyataan. Pada dasarnya, menari itu menyenangkan,” kata Anita.
Acara Belajar Menari di Rumah Dansa diadakan dua kali seminggu, setiap Senin dan Rabu malam dari pukul 18.00 hingga 20.00 WIB. “Kelas untuk pemula fokus pada dasar-dasar menari. Baru setelah itu baru lanjut ke dance apa saja,” pungkas Anita.
Terkait pendidikan, Anita terang-terangan menyatakan bahwa biaya kuliah Dancing House sebesar AMD 400.000 per bulan. Kelas diadakan 8 kali sebulan.
Sedangkan untuk staf pengajar, Danshuis menyarankan Ibu Lee Ying sebagai pengajar ke rumah. Ms. Lee Ing adalah pakar tari yang biasa menjadi juri di berbagai kompetisi tari.
Di Tangerang, khususnya di Serpong dan sekitarnya, bisa dikatakan tarian ini baru muncul. Tidak banyak penari di daerah ini. Hal itu diakui Anita. “Ada lebih banyak komunitas dan ruang dansa di Jakarta. Untuk Serpong, kami mencoba untuk memperkenalkan seni tari," kata Anita.
Sampai saat ini, kata Anita lagi, kendala mempopulerkan tari di masyarakat Serpong adalah tempat menari. Tidak ada tempat khusus di kawasan ini yang mengundang para pecinta tari untuk menari. "Kami sedang berusaha membuat tempat khusus untuk berdansa," kata Anita.
Menurut laman Wikipedia, tari dikatakan sebagai gerakan tubuh ritmis yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk tujuan sosial, mengungkapkan perasaan, niat, dan pikiran. Disebut iringan tari, bunyi-bunyian tersebut mengatur gerak penari dan menguatkan makna yang ingin disampaikan.
Gerakan menari berbeda dengan gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau berolahraga. Berdasarkan jenisnya, tarian dibagi menjadi tarian rakyat, tarian klasik, dan tarian modern. Tarian tersebut merupakan tarian asal budaya Barat yang dibawakan oleh pasangan pria dan wanita yang bergandengan tangan atau berciuman, diiringi musik.
Menari adalah kegiatan yang membutuhkan pasangan dan pasangan lain untuk menemani Anda. Hampir semua jenis tarian memiliki sejarah sosialnya masing-masing. Waltz lambat menjadi populer di kalangan bangsawan Eropa pada pertengahan abad ke-17. Waltz lambat yang romantis adalah "keturunan" dari waltz Wina yang lebih cepat. Tempo 3/4 yang sebelumnya digunakan melambat saat penulis lagu balada berbicara tentang kisah cinta. Keanggunan waltz lagu tersebut sangat mirip dengan Tennessee Waltz yang pertama kali dinyanyikan oleh penyanyi Tom Jones.
Tarian ini terdiri dari dua tarian populer, tarian Amerika Latin dan tarian ballroom standar. Tarian latin seperti Cha Cha, Rumba, Samba, Jive dan Paso Double. Sedangkan yang disebut ballroom standar (standard ballroom) meliputi waltz, romance, slow foxtrot, fast vietnam waltz dan tango.
rumah dansa
Penyebaran tarian asing di Indonesia juga mempengaruhi tarian tradisional yang kemudian diadopsi menjadi tarian baris.
Yang sangat populer saat ini dan bahkan mungkin membuat sebagian orang bosan melihatnya adalah poco-poco. Poco Poco, Sajojo, Serampang Dua Belas menjadi populer di lantai dansa. Khusus untuk yang terakhir, Serampang Dua Belas mulai menari di lantai dansa sementara Siti Nurhaliza penyanyi terkenal dari Malaysia menyanyikan Cindai dengan ketukan Melayu. Sajojo sekarang dari Indonesia Timur.
Pecinta tari dari komunitas kami bisa mengunjungi Ruko's Golden Boulevard, BSD Dance House. Pada dasarnya rumah tari ini adalah tempat belajar menari. "Bagi yang ingin menari, Danshuis adalah tempat yang tepat," ujar manajer Danshuis Theresia Anita.
Seperti yang dijelaskan Anita, Rumah Dansa menawarkan kelas tari dalam kategori standar tari Latin dan tari Ballroom. Untuk tarian Amerika Latin, Anda dapat memilih dari Rumba, Cha Cha, Jive, Samba, dan Salsa. Tarian standar meliputi waltz, tango, foxtrot, langkah cepat, dan waltz cepat.
“Saat ini, menari sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehat. Dengan menari, kita juga bisa bergerak sambil menari,” tambah Anita dengan tegas.
Kelas tari di Rumah Bun Pari tersedia untuk semua orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. "Semua orang belajar di Danshuis," kata Anita lagi.
Namun Anita juga mengatakan bahwa banyak anak muda yang menganggap menari sebagai “aktivitas” orang tuanya. Ini tidak seperti ini. “Semua orang bisa menari. Tapi banyak anak muda kita yang penglihatannya kurang baik. Dia pikir menari hanya untuk orang tua. Itu tidak sesuai dengan kenyataan. Pada dasarnya, menari itu menyenangkan,” kata Anita.
Acara Belajar Menari di Rumah Dansa diadakan dua kali seminggu, setiap Senin dan Rabu malam dari pukul 18.00 hingga 20.00 WIB. “Kelas untuk pemula fokus pada dasar-dasar menari. Baru setelah itu baru lanjut ke dance apa saja,” pungkas Anita.
Terkait pendidikan, Anita terang-terangan menyatakan bahwa biaya kuliah Dancing House sebesar AMD 400.000 per bulan. Kelas diadakan 8 kali sebulan.
Sedangkan untuk staf pengajar, Danshuis menyarankan Ibu Lee Ying sebagai pengajar ke rumah. Ms. Lee Ing adalah pakar tari yang biasa menjadi juri di berbagai kompetisi tari.
Di Tangerang, khususnya di Serpong dan sekitarnya, bisa dikatakan tarian ini baru muncul. Tidak banyak penari di daerah ini. Hal itu diakui Anita. “Ada lebih banyak komunitas dan ruang dansa di Jakarta. Untuk Serpong, kami mencoba untuk memperkenalkan seni tari," kata Anita.
Sampai saat ini, kata Anita lagi, kendala mempopulerkan tari di masyarakat Serpong adalah tempat menari. Tidak ada tempat khusus di kawasan ini yang mengundang para pecinta tari untuk menari. "Kami sedang berusaha membuat tempat khusus untuk berdansa," kata Anita.
0 Response to "Yuk.. Kita Dansa - Pilih Latin atau Ballroom Standar"
Posting Komentar